Sabtu, 08 Oktober 2016

Ciri-Ciri Filsafat


Filsafat mengandung beberapa ciri atau unsur yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1.    Filsafat sebagai ilmu, yaitu bahwa filsafat berusaha untuk mencari tentang hakikat atau inti dari suatu hal. Hakikat ini sifatnya sangat dalam dan hanya dapat dimengerti oleh akal. Untuk mencari pengetahuan hakikat, haruslah dilakukan dengan abstraksi, yaitu suatu perbuatan akal untuk menghilangkan keadaan, sifat-sifat yang secara kebetulan, sehingga akhirnya muncul substansi (sifat mutlak).
2.    Filsafat sebagai cara berpikir, yaitu cara berpikir yang sangat mendalam (radikal) sehingga akan sampai pada hakikat sesuatu. Pemikiran yang dilakukan dengan melihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau dari sudut pandang ilmu pengetahuan.
3.    Filsafat sebagai pandangan hidup, yaitu bahwa filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat diri manusia, yang berperan sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan. Filsafat sebagai pandangan hidup dapat dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya. Sikap dan cara hidup tersebut akan muncul apabila manusia mampu memikirkan dirinya sendiri secara total (menyeluruh). Pengkajian manusia secara total dan menyeluruh ini telah melahirkan bermacam-macam filsafat yang dapat dijadikan pegangan atau pandangan hidup manusia itu sendiri. Macam-macam filsafat tersebut antara lain sebagai berikut.
a.    Filsafat sosial, yang mengkaji manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
b.    Filsafat biologi, yang meneliti manusia dengan unsur raganya.
c.    Filsafat antropologi, meneliti manusia dengan unsur kesatuan jiwa dan raganya.
d.    Filsafat etika, meneliti manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk.
e.    Filsafat estetika, yang mengkaji manusia dengan unsur rasanya.
f.     Filsafat agama, mengkaji manusia dengan unsur kepercayaannya terhadap supranatural, dan sebagainya.
Menurut Wirodiningrat (1981: 113), filsafat mempunyai karakteristik sendiri, yaitu menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Menyeluruh artinya bahwa filsafat mencakup tentang pemikiran dan pengkajian yang luas, sebagaimana objek filsafat yang dikemukakan di atas, tidak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Kajian filsafat dapat dipakai untuk mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain, hubugan ilmu dengan moral, seni, dan tujuan hidup. Sedangkan mendasar artinya bahwa filsafat adalah suatu kajian yang mendalam, kajian yang mendetail, yang sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial, sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Adapun filsafat memiliki ciri spekulatif, karena hasil pemikiran filsafat yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu ditujukan sebagai dasar untuk menghasilkan pengetahuan yang baru.

Referensi :
Susanto. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar